Pages

Wednesday, October 16, 2013

Memapankan Investasi di Usia Mapan

Karir yang terus menanjak  jadi kondisi ideal untuk berinvestasi. Namun, bagaimana menjaga konsistensi berinvestasi di tengah kebutuhan yang juga terus bertambah?

Memasuki usia 30, seseorang biasanya sedang menapaki jenjang karir yang lebih tinggi. Dengan penghasilan yang semakin tinggi, porsi pemasukan untuk investasi juga berpeluang semakin bertambah. Namun, di usia tersebut pada umumnya seseorang telah berkeluarga, yang berarti memiliki tanggungan yang lebih besar. Kebutuhan biaya, seperti untuk biaya sekolah anak dan renovasi rumah, bisa jadi ancaman bagi kantong investasi.

Jika sudah begitu, bukan tidak mungkin konsistensi berinvetasi yang telah dilakukan sejak lama bisa terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain :
  • Tentukan Niat awal berinvestasi. Anda harus memiliki tujuan awal untuk apa investasi dilakukan, misal untuk beli mobil. Dengan begitu Anda akan lebih termotivasi dengan apa yang dicita-citakan.
  • Ketahui tenggang waktu dan uang yang dibutuhkan. Dengan mengetahui tujuan investasi, maka Anda bisa mengetahui tenggang waktu untuk dapat memperoleh uang yang dibutuhkan. Dengan begitu, portofolio investasi dapat dipilih dengan tepat. Misal, untuk investasi jangka panjang sekitar di atas 3 tahun, Anda dapat memilih reksadana saham.
  • Sisihkan dana investasi di Awal. Sebelum penghasilan Anda terpakai untuk memenuhi kebutuhan, sebaiknya langsung potong 20% pendapatan untuk investasi. Misal, satu atau dua hari setelah gajian.
  • Tetap sesuaikan antara kebutuhan dan alokasi investasi. Apabila membutuhkan pengeluaran tiba-tiba ataupun kebutuhan tambahan di luar kebutuhan inti, Anda bisa menggunakan dana cadangan. Namun, jika ternyata dana cadangan belum bisa menutup kebutuhan tersebut, Anda bisa mengurangi jumlah investasi Anda. Tapi, dengan catatan Anda memilih produk investasi yang dapat memberi imbal hasil yang lebih tinggi sehingga tetap dapat memenuhi target investasi.

Saat semakin mapan, seseorang harus lebih berhati-hati mengalokasikan pendapatannya untuk kebutuhan. Pendapatan yang semakin tinggi tersebut hendaknya disisihkan juga untuk kehidupan di masa yang akan datang.


Hasil wawancara dengan Eko Endarto, perencana keuangan Financia Consulting. Wawancara oleh Resi Fahma G. 

Tulisan pernah dimuat di majalah Fortune Indonesia Vol.55 (Desember 2012)

No comments:

Post a Comment