Hipnoterapi Putus Cinta

Kau yang Mengakhiri, Kau yang Kumaafkan

“Kalau terbakar api,

Kalau tertusuk duri  mungkin.. masih dapat kutahan

Tapi ini sakit lebih sakit. Kecewa..karena cinta…”  

Sepotong lirik dangdut yang disuarakan oleh Meggy Z. tersebut benar-benar dihayati oleh Kety (18).  Kepalanya bagai dihantam palu godam saat tahu kekasihnya yang telah bersamanya tiga tahun terakhir ini menduakan cinta dengan sahabatnya sendiri. Langit seakan runtuh dan bumi berhenti berputar.

          Kety menangis hingga sesak nafas. Ia bahkan sempat menabrak motor lain saat akan bertemu kekasihnya untuk memutuskan hubungan. “Setelah pertemuan itu saya langsung pulang. Dada sesak, tapi air mata tak bisa lagi keluar. Selesai sudah semuanya,” ujarnya mengenang kisah cintanya yang putus di tengah jalan. 

Tapi Kety termasuk beruntung. Dia bisa meluapkan emosinya dan bisa kembali hidup normal. Banyak orang patah hati menanggung sakitnya hingga berbulan-bulan. Ada pula yang berakhir dengan bunuh diri. 

Hipnoterapis Rully Mujahid NF, ST., CCH., CHt  mengatakan kekuatan seseorang mampu menghadapi masalah putus cinta bergantung pada kekuatan pikiran, terutama pengendalian bawah sadar. Kalau efeknya memengaruhi kondisi fisik dan kebiasaannya secara berlebihan, pastinya ini membutuhkan penyembuhan lebih khusus, antara lain dengan hipnoterapi.

        “Dengan hipnoterapi, pikiran alam bawah sadar akan diajak berdiskusi.” jelas Rully. Bagi orang yang sedang putus cinta, lagu-lagu cinta atau kenangan yang mengingatkannya pada sang mantan sering menjadi momok yang menakutkan. Bahkan sebagian besar pasien putus cinta yang datang ingin dihipnotis agar segala ingatan tentang mantannya dihapuskan.

Namun, hal itu tidak bisa dilakukan terapis karena melanggar kode etik hipnoterapi dan justru akan berdampak buruk. Menurutnya yang membuat sedih itu bukan lagunya, tapi perasaan yang mengikutinya yang membuat hal itu jadi negatif.

                “Oleh sebab itu yang perlu diobati dari putus cinta ini ialah pikiran alam bawah sadarnya,” ujar Rully. 

                Pada dasarnya, segala aktivitas dan pikiran manusia, baik sadar maupun tidak sadar, selalu terprogram dari pikiran bawah sadarnya. Hipnoterapi bekerja pada gelombang otak alfa dan teta atau yang sering disebut dengan alam bawah sadar. Pada gelombang inilah proses pemrograman otak paling baik dilakukan.

Tahapan Hipnoterapi Putus Cinta

 Menurut Ruli, tahapan pertama dalam hipnoterapi putus cinta ialah dengan building rapport. Pada tahap ini terapis akan berbicang dengan klien untuk mengetahui karakter klien dan masalah putus cinta yang dialaminya.

 Hal terpenting pada sesi ini adalah mengubah gambaran negatif menjadi positif dengan mengubah pertanyaan “kenapa” menjadi “bagaimana”.

Salah satu hipnoterapis dari Academy of Transformation and Development (ATD) ini mengatakan pertanyaan “kenapa” sering timbul dan membuat orang yang patah hati menilai dirinya menjadi sangat rendah. Misalnya, “Kenapa, sih, dia harus memutuskanku dengan cara begini? Kenapa sih dia menduakanku?”

Pertanyaan ”bagaimana” disodorkan karena cenderung membangkitkan nilai positif, dan akan memberikan jawaban berupa solusi dari permasalahan. Misalnya, “Bagaimana aku bisa mengobati hatiku? Bagaimana aku keluar dari masalah ini?”

Dalam proses mengenal karakter ini hipnoterapis menggunakan metode Neuro Linguisitic Programming (NLP), yaitu menggunakan kata-kata yang menghipnosis otak namun dalam keadaan sadar. Hipnosis mencoba menghilangkan gambaran buruk tentang kekasihnya.

“Kalau ingat mantannya pasti kan sedih, kesal dan marah. Perasaaan itu yang coba kita lepaskan. Tidak ada lagi perasaan marah,” jelas Rully.

                Setelah klien mampu mengubah gambaran negatif menjadi positif, maka sugesti akan dengan mudah dimasukan. Rully mengatakan biasanya pada tahap builiding rapport, proses penyembuhan sudah mencapai 50%. Pada dasarnya orang putus cinta itu cuma minta didengarkan. 

                Setelah hipnoterapis melakukan building rapport, maka akan dilakukan hipnosis. Terapi ini tidak akan membuat klien menjadi tidak sadar sepenuhnya dan tidak berdaya, seperti yang sering kita saksikan di acara-acara hiburan di televisi. Pada sesi ini klien akan diajak berdiskusi untuk mengeluarkan beban dan kemudian dilakukan pemrograman pikiran bawah sadar dengan sugesti positif.

Terapis lalu melakukan regresi atau flash back. Segala trauma percintaan yang masih ada akan dikeluarkan. Proses ini penting karena sugesti positif akan sulit ditanamkan di alam bawah sadar apabila masih ada hal negatif yang menyangkut di dalam pikiran. Mereka yang  memiliki dendam atau rasa marah pada mantan, sebaiknya dibuang jauh-jauh, karena jika tidak sampai kapan pun perasaan tenang dan keinginan memaafkan tidak akan hadir.

                Rully menjelaskan sesi mengeluarkan emosi menjadi sangat penting dalam proses hipnosis. Emosi merupakan energi yang ditahan dan harus dibuang. Misalnya saja ketika Anda sangat kesal dengan seseorang, maka bisa jadi dada Anda sampai sakit karena kesal tersebut. Hal ini disebabkan energi negatif yang ditahan tersebut akan mempengaruhi fisik.

                “Seperti nangis, diam dan mengepalkan tangan kemudian mengeluarkan nafas, itu bagi sebagian orang sudah cukup,” tutup Rully. Apabila semua hal itu sudah dilakukan barulah sugesti positif dapat dimasukan. Pada dasarnya, sugesti yang dimasukkan adalah bentuk peningkatan rasa syukur.

                Setelah hipnoterapi selesai, terapis memberikan tugas pada klien untuk melakukan sugesti terhadap dirinya secara teratur, yaitu sebelum dan ketika bangun tidur. “Misalnya, hari ini saya akan lebih bahagia atau saya bersyukur terhadap apa yang saya miliki,” contoh Rully.

Berhasil atau tidaknya hipnoterapi amat bergantung pada keinginan klien untuk sembuh. Keberhasilan penyembuhan dapat dilihat dari efek yang ditimbulkan ketika klien mengingat kembali mantannya. Apabila klien sudah tidak merasakan sakit atau perasaaan tidak nyaman, maka proses penyembuhan berhasil. Biasanya seorang klien diminta datang seminggu sesudahnya untuk mendeteksi apakah perasaan sakit itu masih ada. 

Memaafkan adalah pencapaian utama dari proses hipnoterapi putus cinta. Ketika sudah bisa memaaafkan, berarti klien sudah berhasil mengalahkan ego diri sendiri

Kedekatan Fisik Pengaruhi Tingkat Patah Hati

Psikolog remaja, Seni S. Sanusi,Psi., menilai saat patah hati akibat putus cinta seseorang dipengaruhi oleh ambang stres dan kedekatan fisik. Ambang stres merupakan indikator bagaimana seseorang menghadapi masalah.

Jika ambang stres seseorang itu rendah, maka ia akan melihat permasalahan secara berlebihan atau yang sering disebut “lebay”. Rasa patah hati menjadi begitu dalam. Hal sebaliknya terjadi pada orang yang memiliki ambang stres tinggi.

Pada usia 11-12 tahun ambang stres seseorang sudah mulai dapat terlihat, yaitu dari bagaimana ia mengekspresikan rasa marah dan kecewa. “Misal, ada anak yang kalau tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, jadinya banting pintu, nangis sampe guling-gulingan berlebihan. Nah, itu harus diantisipasi,” ujar salah satu psikolog pada Pusat Konsultasi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ramaniya ini.

Pemasalahan lain yang memengaruhi tingkat stres adalah kedekatan fisik hubungan pasangan tersebut. Kecemasan yang diakibatkan oleh beban moril yang begitu berat menyebabkan rasa patah hati yang begitu dalam.

                “Perlu dilihat hubungan fisiknya sudah sampai mana. Kalau sudah melakukan hubungan suami-istri beban yang ditanggung itu berat,” jelas Seni.

                Di tingkat manapun kedalaman patah hati pasti dipengaruhi oleh kedekatan hubungan fisik yang dilakukan. Oleh sebab itu, Seni mengingatkan agar para remaja putri lebih menjaga diri, karena  pacaran adalah hubungan yang belum sah dan berkomitmen. Pendidikan seksual juga harus lebih dipahami. []

Tulisan ini ada di edisi Intisari extra bulan Oktober 2011