Pages

Tuesday, November 22, 2011

Apa Jadinya Dunia Tanpa Olahraga ?

                Apa jadinya dunia tanpa OLAHRAGA? Pertanyaan seperti ini jarang saya dengar seperti halnya banyak orang bilang “Apa jadinya dunia tanpa musik?”
                Semua orang pasti sepakat bahwa olahraga penting untuk kesehatan. Ya, dari pernyataan ini sudah bisa kita diketahui bahwa olahraga sangatlah penting. Dengan berolahraga, anggota tubuh bergerak dan membuat peredaran darah lebih lancar. Dengan demikian membuat fungsi-fungsi organ tubuh dapat bekerja dengan lebih baik.
                Jadi jelas, olahraga penting untuk kehidupan. Namun, bagi saya olahraga bukan sekedar untuk kesehatan. Ada kebahagiaan yang tidak bisa terganti dengan berolahraga. Bukan hanya untuk fisik, tetapi juga untuk batin.
                Ketika Anda sedang mengejar bola, apakah Anda memikirkan utang yang anda miliki? Ketika Anda sedang berenang dengan gaya macam-macam binatang, apakah Anda memikirkan perkelahian Anda dengan sang kekasih? Ketika Anda sedang mendrible bola basket, apakah Anda memikirkan tugas kuliah? Ya, segala persoalan hidup seperti lenyap terhapus keringat ketika berolahraga.
                Itulah sebabnya, saya begitu senang dengan olahraga. Bukan untuk jago-jagoan, bukan untuk gaya-gayan, apalagi untuk kuat-kuatan. Tetapi untuk menghasilkan keringat penghibur. Olahraga adalah sang penghibur. Penghibur terhebat ketika sedang sedih atau bahkan stres.
                Futsal adalah olahraga kesukaan saya. Olahraga lain, seperti badminton, basket dan tenis meja juga begitu menyenangkan. Olahraga seperti obat penghilang ingatan kegalauan. Berlari, menendang, terjatuh, berdiri lagi dan berlari lagi begitu membuat diri bergairah. Tak hanya keringat, tawa bahkan teriakan emosi terutama ketika bertanding menjadi kenikmatan yang tak tertukar oleh apapun.                        
                Bisa berkeringat juga menjadi kebahagiaan yang luar biasa. Tubuh serasa dikaruniai tenaga segar setelah berolahraga. Tenaga? Ya setelah olahraga, tubuh memang lelah. Bahkan rasanya seperti kehabisan nafas ketika bermain. Tapi beberapa saat setelah itu, ada energi yang justru muncul dan membuat tubuh menjadi lebih segar.
                Olahraga ibarat kekasih. Sebagian mungkin menilai pendapat ini berlebihan, tetapi begitu adanya. Saya pernah merasakan sedih yang lebih mendalam ketimbang putus dengan kekasih. Ketika itu tahun 2007. Saya yang sedang senang-senangnya futsal dengan teman-teman di USBU (Unit Sepak Bola Unpad) terpaksa harus berhenti dalam waktu yang cukup lama. Ligamen lutut kanan saya robek dan hampir putus.
                Keputusan untuk operasi pun bukan hal yang mudah. Ketakutan terbesar saya adalah operasi gagal dan saya tidak bisa lagi bermain futsal, bahkan berjalan. Tapi dengan sabar ayah yang juga gemar berolahraga mencari dokter terbaik untuk menangani cidera lutut ini. Akhirnya setelah ke beberapa rumah sakit dan mencari referensi akhirnya saya yakin untuk operasi di RS. Jakarta.
                Sedih sudah pasti. Tapi saya ingin kembali bermain futsal tanpa takut lutut saya geser. Menangis sudah pasti, seperti halnya orang yang putus dengan kekasih. Setahun lebih hanya melihat orang bermain futsal dan olahraga lainnya seperti melihat kekasih selingkuh di depan mata. Setelah hampir setahun, saya baru berani benar-benar bermain futsal.
                Ya, begitu besar kecintaan saya dengan olahraga. Saya tidak pernah tau bagaimana rasanya memiliki idola yang sampai saya “elu-elukan” atau begitu gembira ketika artis idolanya akan konser. Mungkin begitu perasaaan saya pada olahraga.
                Saya memang bukan atlet. Saya hanya penggemar olahraga. Saya pun salut dengan para atlet. Atlet melakukan pekerjaannya dengan penuh cinta. Bukan hanya untuk kemenangan tapi kesenangan.
                November 2011 ini kita disuguhkan dengan hiburan yang luar biasa di ajang Sea Games ke- 26. Terdapat 43 cabang olahraga yang dipertandingan yang terdiri dari berbagai nomor. Saya suka semua olahraga, walau saya tidak bisa melakukannya. Melihat pertandingan olahraga adalah hiburan paling menyenangkan. Bukan persoalan siapa musuhnya, tapi bagaimana pertandingan itu berjalan.
                Olahraga bisa membuat banyak orang bisa bersatu dan sama-sama berteriak. Bersorai dengan hati mendukung atlet kesayangannya. Magic-nya begitu dahsyat. Olahraga, Anda bisa menyaksikannya, Anda pun bisa jadi pelakunya. Keduanya adalah kebahagiaan. 
Jadi menurut Anda, apa jadinya dunia tanpa olahraga? Yang pasti, Terimakasih pada Allah. Kaulah yang memberikan akal pikiran pada manusia untuk menciptakan olahraga.

               
Tim Futsal Putri Unpad dan UNJ, turnamen futsal di UPI, Bandung 2010. Tulisan ini dibuat juga karena saya rindu moment-moment seperti ini.


No comments:

Post a Comment