Melanjutkan
postingan sebelumnya, kali ini saya akan membahas
mengenai jenis reksa dana apa yang bagus buat dipilih dan belinya dimana.
Berdasarkan jenisnya reksa dana dibagi tiga, reksa dana pendapatan tetap dan
pasar uang, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Sebelum
memilih jenis reksa dana yang ingin Anda beli, Anda sebaiknya tahu profil
resiko diri Anda. Profil resiko seseorang tersebut dapat Anda ketahui setelah
Anda mengisi quesioner ketika Anda ingin membeli reksa dana, baik itu di
Manajer Investasi atau pun di bank. Ini merupakan syarat wajib yang harus
dilakukan sebelum seseorang membeli reksa dana.
Gambaran
umumnya, kalau orang yang ingin dapat keuntungan tinggi dan tidak takut
terhadap penurunan yang tinggi pula biasanya disarankan membeli reksa dana
saham. Sedangkan orang yang tidak apa-apa mendapat keuntungan yang lebih kecil
asalkan resiko penurunannya kecil, disarankan ambil reksa dana pendapatan
tetap. Nanti, pihak MI dan Bank akan menjelaskannya kepada Anda. Namun,
saran saya, jika memang uang investasinya dipakai lebih dari 3 tahun yang akan
datang sebaiknya pilih reksa dana campuran atau saham.
Di
tiap jenis reksa dana juga bermacam-macam lagi, misal reksa dana berdasarkan sektornya. Biasanya reksa dana sektoral
ini merupakan reksa dana jenis campuran dan saham karena kan mengikuti sektor
saham. Sektor saham sendiri terdiri dari :
- Agrikultur
- Pertambangan
- Aneka industri
- Barang konsumsi
- Konstruksi
- Infrastruktur
- Keuangan
- Jasa dan perdagangan
- Manufaktur
Sebagai
contoh, reksa dana saham konsumer, portofolio investasinya didominasi oleh
saham-saham konsumer seperti Kalbe Farma (KLBF), Mayora Indah (MYOR), dan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Selain
berdasarkan sektoral, Manajer Investasi juga membuat produk reksa dana yang
berisi saham-saham blue chip atau
saham-saham yang berkapitalisasi besar. Ada pula yang kombinasi berbagai
sektoral. Selain itu, juga ada reksa dana syariah, yang isi portofolionya
merupakan saham-saham berbasih syariah.
Supaya
lebih jelas dan reksa dana yang Anda pilih sesuai dengan keinginan, Anda harus
baca prospektus terlebih dahulu. Pada umumnya, di tiap prospektus dan laporan
produk reksa dana terdapat penjelasan rincian portofolio investasinya (porsi
deposito, surat utang, dan saham). Biasanya dijelaskan lima saham yang memiliki
porsi terbanyak. Kenapa hanya 5 saham dan tidak semuanya ? karena tiap MI punya
dapur dan racikan portofolio reksa dana masing-masing.
Menurut
saya, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih reksa dana,
khususnya reksa dana campuran dan saham antara lain :
- Pilih reksa dana yang portofolionya terdiri dari saham-saham yang prospek pertumbuhannya bagus. Di lihat kondisi saat ini, sektor konsumsi, konstruksi, infrastruktur dan keuangan masih jadi sektor yang seksi. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak ditopang dari konsumsi dalam negeri. Selain itu, pilih juga reksa dana yang terdiri dari saham-saham blue chip.
- Lihat data historis kinerja reksa dana tersebut. Data tersebut bisa dilihat di prospektus produk reksa dana. Atau, agar lebih mudah membandingkan kinerja antar produk, bisa lihat di www.infovesta.com. Bisa juga pakai tools data milik www.kontan.co.id. Lihat bagaimana kinerja reksa dana tersebut dalam 1, 3 dan 5 tahun terakhir. Pilih yang kinerjanya bagus.
- Kalau saya, cenderung memilih produk reksdana yang dimiliki oleh Manajer Investasi yang memiliki Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan yang besar, serta sudah lama berdiri. Pemilihan ini, lebih didasarkan atas pengalaman dan kepercayaan yang mereka peroleh dari investor.
Langkah
terakhir dan tak kalah penting, jangan ragu apalagi malu untuk bertanya dengan
pihak MI dan bank yang menjual reksa dana. Sebagai investor kita berhak
mendapat penjelasan sebaik mungkin. Lantas,
kalau Anda sudah memilih produk reksa dana yang ingin dibeli, langkah
selanjutnya tentu membelinya. Jangan ditunda lagi. Semakin dini berinvestasi,
semakin baik.
No comments:
Post a Comment