Pages

Wednesday, August 3, 2011

Ibuku Tak Bisa Berenang

 
Sang induk (Ayam) segera memegarkan bulu-bulunya untuk melindungi dua anaknya ketika ia dan anak-anaknya merasa terancam karena didekati orang.


Foto Ayam beranak Bebek ini diambil pada Agustus 2009 di salah satu dusun, di Jampang Kulon, Sukabumi
     Bulu ayam yang megar adalah salah satu tanda bahwa ayam tersebut marah. Biasanya hal itu dilakukan induk ayam sebagai tanda bahwa ia tidak ingin anak-anaknya diganggu. Pemandangan itu biasa, tapi yang tidak biasa adalah yang dilindunginya itu bukanlah anak kandungnya (yang seharusnya amam), melainkan anak bebek.

     Heran, bingung sekaligus takjub meliat Ayam "beranak" bebek ini. Berbagai spekulasi pun terbersit dipikiran. Apakah ayam betina ini kawin dengan bebek? atau mungkin ayam ini salah mengerami telur?
Menurut sang pemilik, pada saat itu dirinya ingin sekali makan telur ayam kampung. Agar sang ayam betina tidak panik kehilangan telurnya, maka pemilik mengganti telur ayam kampung dengan telur bebek. Ternyata hingga telur itu menetas dan yang keluar adalah bebek, sang ayam tetap menjaga anak-anaknya yang berbeda itu seperti anak kandungnya sendiri.

Kalau dalam istilah manusia ada yang namanya ibu susu, kalau ini "Ibu Eram"

Pertanyaan tentang mengapa ada AYAM BERANAK BEBEK sudah terjawab.  Lalu, bagaimana ayam tersebut mengajarkan anak bebek berenang? bagaimana kalau tiba-tiba anak bebek tenggelam, siapa yang akan menolongnya?
kemudian, bagaimana kalau bebek iri karena ibunya bisa sedikit terbang, sedangkan ia tidak. Bebek pun merengek "Ibu, aku mau diajarin terbang. Bosen maen air mulu."

Ya, berbagai pertanyaan terus muncul di benak saya. Mereka pasti mengalami berbagai kendala, tapi yang terpenting adalah kasih sayang itu tak mengenal perbedaan diantara mereka. Jadi, benar apa kata pepatah :
"KASIH SAYANG IBU KEPADA BETA TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA"